Senin, 10 Oktober 2011

Kebersamaan Yang Indah

Kebersamaan Yang Indah

Tahun adalah belantara di mana semak-semaknya kau ganti dengan mawar
adalah hari-hari mengalir bagai sungai dan arusnya lembut lenganlenganmu
malam-malam mengembara dan kau bintang yang menuntunku
adalah waktu yang kauganti dengan detak jantungmu.
Jejakmu tempat paling indah untuk kuciptakan kenangan.

 Cinta Ini Berakhir Di Hati MU
Pelangi berkilau di langit jauh
teduh mengambang menjalin untai gerimis
gradasi warna adalah selendang para bidadari
yang menarinari digelitik angin bukit
dan kamu, yang turun ke dalam jiwaku.
Sungguh indah rahasiamu
semburat merah di wajahmu. Cinta itu. Di senja itu
pohonpohon waru berebut menjadi bayanganmu
lalu melukisnya di dadaku. Untuk kudekap
agar cinta tak ke manamana dari hatimu.
Jangan lagi kaurisaukan
cinta ini hanya berakhir di hatimu
sungai yang mengalirkan kejernihan jiwa
melewati rimba waktu dan padang penuh bunga
aku, yang selalu hanyut bersamamu.

Mencintai Tanpa Batas
Aku mencintaimu melebihi segala batas
tak cukup daratan berbatas pantai
Cintaku luap samudera. Luas membentang permadani biru
Gelombang dengan gairah ekstra, O indahnya gemuruh
tempat kita layarkan kenangan demi kenangan.
Seluruh rindumu kutampung dalam teluk
pelukanku, dalam liuk lengan-lengan ombak, arus sajakku
yang sejuk membimbingmu ke laguna: sukmaku.
Aku mencintaimu melampaui matahari
bukan cakrawala berbatas senja temaram
Cintaku doa pagi dan di langit malam
mengerjap sebagai bintangbintang. Adalah jejakjejak galaksi
berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku.
Lembut ombak memainkan butirbutir cahaya
pada pantulan bulan di matamu. Aku di situ
berlayar tak kenal waktu.
Cintaku melampaui bunyi dan sunyi
ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
aku genangan yang diamdiam menghilang lalu
mengalir sebagai sungai deras di hatimu.
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rindu dan asmara.
Walau tak selalu bicara
aku sarat aksara.


































Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.
Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama  melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.
Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.
Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu.  Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar